Simpan Sabu Dalam Anus, 2 Kurir Diringkus Di Bandara Juanda – Penyelundupan narkoba yg dijalankan dua kurir jaringan internasional, digagalkan petugas keamanan yg tergabung dari Avsec, Bea Cukai, Satgaspam Pomal, Terminal 2 Bandara Juanda.
Mereka ZH serta RY, terdaftar menjadi warga asli Lombok. Dari penangkapan itu, petugas mengamankan tanda untuk bukti narkoba dengan keseluruhan 3. 090 gr atau lebih kurang 3 kilo-gram lebih methamphetamine (sabu) .
Kepala Kantor KPPBC Jenis Madya Juanda, Budi Harjanto memaparkan, penyelundupan dijalankan ke-2 kurir itu di saat yg tidak serupa. Demikian juga dengan modusnya tidak serupa.
Buat ZH, penyelundupan digagalkan pada Minggu (14/1) siang, lebih kurang jam 12. 00 WIB. Selagi itu pesawat Air Asia XT 393, Rute Johor Baru- Surabaya mendarat di Terminal 2 Bandara Juanda.
Segala penumpang melakukan pengecekan, dengan detil, baik itu barang bawaan atau tubuhnya.
Selagi dicek, petugas syak wasangka pada tubuhnya, lebih-lebih didalam dubur ZH. Petugas membawanya ke rumah sakit, selanjutnya tersingkap nyatanya ada dua kantong plastik berisikan sabu.
” Satu kantong plastik berisikan 70 gr sabu. Jadi seandainya dua kantong plastik disembunyikan oleh ZH, di pada badan itu totalnya 140 gr, ” kata Budi Harjanto, Rabu (24/1) .
Buat penumpang RY, penindakan pada Rabu (17/1) siang, jam 12. 00 WIB, naik maskapai serta rute yg sama juga dengan ZH. Tertangkapnya RY, lantaran dari kejelian petugas keamanan bandara yg senantiasa mengawasi tiap-tiap calon penumpang di Bandara Juanda.
Kebetulan RY, yg baru turun dari pesawat, barang yg dibawahnya dicek lewat X-Ray. Petugas mendapatkan kesangsian pada tas dibawahnya. Saat dibongkar, nyatanya berisikan narkoba tipe sabu seberat 2. 950 gr.
” Penyelundupan dijalankan RY, narkoba sabu itu disembunyikan didalam baskom yg udah dimodifikasi. Selanjutnya dimasukan dalam tas, ” papar Budi.
Menurutnya, ke-2 penumpang yg melaksanakan penyelundupan sabu itu mendapatkan komisi. Kalau, narkoba itu lolos dari pengecekan petugas bandara, selanjutnya diedarkan di Indonesia.
” Buat ZH ini mendapatkan komisioner Rp 20 juta. Seandainya RY mendapatkan Rp 90 juta, buat sekali pengiriman, serta kalau lolos dari pengecekan, ” tukasnya.
Dari penyelundupan yg sukses digagalkan, petugas Bea Cukai melaksanakan koordinasi dengan BNN Propinsi Jawa Timur serta Polda Jawa Timur, buat membeberkan jaringan peredaran narkoba.
” Buat ZH kita serahkan ke BNN. Sedang RY diserahkan ke Ditnarkoba Polda Jawa timur. Manfaat pengembangan, membeberkan peredaran jaringan dijalankan keduanya, ” tukasnya.